Rabu, 30 Mei 2012

AL JihaD


YAYASAN AL-JIHAD
Visi:
Al-Muhafadhotu ‘ala qadimis-shaalih wal ahdzu bil jadidil ashlah, yaitu mengikhtiarkan pondok pesantren mahasiswa Al-Jihad Surabaya menjadi lembaga pendidikan berkarakter Islam yang akan menjadi tempat bertemunya unsur tradisionalis dengan unsur modernis.
Misi:
1.      Merencanakan dan menyelenggarakan pendidikan yang kualified, tertata sekaligus profesional. Guna melahirkan kader-kader umat yang tidak hanya memiliki life-skill tinggi, tapi juga mendalam dan luas ilmunya.
2.      Menyelenggarakan pendidikan yang orientatif dalam upaya menginternalisasikan paradigma sains dan teknologi modern terhadap nilai-nilai Islam.
3.      Membaca, memahami, dan mengambil sikap terhadap realitas sosial, politik, ekonomi dan budaya di tengah pergaulan dunia global melalui langkah-langkah kerjasama dalam bidang dakwah, kajian keilmuan, dan pelatihan-pelatihan.
Motto:
1.      Sabar itu indah (Noble Character).
2.      Ikhlas itu mujarab (Saund Body).
3.      Istiqomah itu karomah (Indipendent Mind).
Tujuan:
1.      Mengaktualisasikan misi Islam sebagai ‘Rahmatan lil alamiin’ dalam bingkai pendidikan pondok pesantren dan segala aktifitas pembelajarannya.
2.      Melahirkan dan mengorbitkan generasi muslim masa depan yang memiliki bekal life-skill tinggi, tangguh, unggul, luas keilmuannya serta berbudi mulia (berakhlaqul karimah).


A.    SEJARAH BERDIRINYA YAYASAN DAN PPM AL-JIHAD SURABAYA
Tahun dimulainya Taman Pendidikan Al-Quran yang bernama “Roudlotul Ta’limil Quran” yang diasuh oleh bapak Drs. H. Soerowi dan bapak Achmad Syaifuddin. Tepatnya pada tanggal 30 Maret 1982 di rumah beliau berdua yang beralamat di jalan Jemurwonosari Gg. Lebar no. 88-A dan no. 99 Surabaya.
Seiring melajunya waktu, pada tahun berikutnya membawa angin yang menghembuskan semakin hidupnya syi’ar Islam dalam bertambahnya santri setiap bulannya. Sehingga menuntut adanya penambahan Uztadz/dzah penegak kalimatullah berjumlah lima orang, yaitu dari mahasiswa IAIN Sunan Ampel- Alumnus Pondok Pesantren Tambak Beras Jombang yang diorganisir oleh IMABAYA (Ikatan Mahasiswa Bahrul Ulum Surabaya). Sedangkan santri yang tercatat saat itu berjumlah 75 anak.
Pada tahun 1984, rupanya Allah menghendaki bumi ini terus dipenuhi dengan dentuman dan kumandang Ta’limil Qur’an di TPA tersebut. Dengan bertambahnya santri menjadi kurang lebih 200 anak, sehingga harus menambah guru lagi dari mahasiswa asal Bojonegoro sebanyak 10 orang,  yang masih aktif kuliah di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Adapun tempat untuk mengaji juga bertambah, yaitu di Musholla “Al-Ikhlas” milik bapak Muhammad Anwar.
Melihat tuntutan dan kebutuhan umat Islam terhadap keimanan dan keislaman semakin terasa meningkat, selain Roudlotul Ta.limil Qur’an, maka kemudian didirikanlah :
1.      Pengajian ibu-ibu seminggu sekali.
2.      Pengajian afsir Al-Quran setiap hari sabtu (Ba’da shalat subuh).
3.      Jama’ah dzikir (istighosah) tiap malam selasa.
Yang diasuh langsung oleh bapak Drs. KH. MOCH. IMAM CHAMBALI.
Dengan meningkatnya jumlah santri menjadi 300 anak, maka pada tahun 1996 muncullah pemikiran pengasuh Drs. KH. Moch. Imam Chambali untuk mendirikan “ yayasan AL-JIHAD” yang diprakarsai oleh :
Pendiri               : H.Achmad Syaifuddin, H.AbdullahSuwaji,
                            dan  H. Habib.                                          
Ketua                 : Drs. KH. Moch. Imam Chambali
Sekretaris           : Drs. H. Soerowi
Akte Notaris Zuraida Zain, SH Tgl, 23 Juli 1996 No 22 Rekening Bank Muamalat Cabang Raya Darmo- Surabaya Nomor: 701.0010515.
Berdirinya yayasan Al-Jihad di Jemurwonosari Surabaya (Jl. Jemur Sari Utara III/9 Surabaya), membuat salah seorang pendiri yayasan yaitu H. Abdulloh Soewaji mewakafkan tanah seluas 60 M2 untuk didirikan pondok pesantren. Dengan modal tanah wakaf tersebut, yayasan Al-Jihad bisa membeli dan memperluas tanah sekitarnya sebanyak 387 M2 dengan cara gotong royong diantara para pengurus, jamaah pengajian, dan para dermawan.
Pada tahun 1997-2004 terjadi pengembangan berupa pembangunan pondok pesantren berlantai III di atas tanah  seluas 387 M2 yang didanai oleh jamaah pengajian, sumbanagan masyarakat dan para dermawan. Pada tanggal 22 Maret 1997 Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Jihad diresmikan oleh bapak Brigjen Polisi H. Goenawan (Wakapolda) Jakarta Pusat saat itu. Beliau merupakan salah penyumbang dana terbesar
Diantara gedung yang bangun meliputi:
1.      Gedung PPM Al-Jihad Putra.
2.      Gedung PPM Al-Jihad Putri.
3.      Gedung asrama anak yatim putra.
4.      Gedung asrama anak yatim putra.
Selain membangun gedung, juga menambah/membeli tanah seluas 434 M2.
Tercatat penghuni pondok pada saat itu santri putra sebanyak 100 mahasiswa, santri putri sebanyak 35 mahasiswi, anak yatim (putra-putri) sebanyak 50 anak.
Pada tahun tanggal 15 April 2000, H. Saimi Saleh atas nama yayasan Al-Jihad Surabaya membuka secara resmi:
1.      Penerimaan Santri Mahasiswa Pondok Pesantren Al-Jihad.
2.      Undian Haji Pondok Pesantern Al-Jihad.
B.     PENDIRI
Pendiri         : H.Achmad Syaifuddin, H.Abdullah Suwaji,
                       dan  H. Habib.                                          
Ketua           : Drs. KH. Moch. Imam Chambali
Sekretar is    : Drs. H. Soerowi
Akte Notaris Zuraida Zain, SH Tgl, 23 Juli 1996 No 22 Rekening Bank Muamalat Cabang Raya Darmo- Surabaya Nomor: 701.0010515.

C.     KEPENGURUSAN ORGANISASI
Pada tahun 2000 inilah awal mula kepengurusan santri. Dan yang terpilih mengemban amanah sebagai ketua adalah ustadz Khirul Adhim selama dua periode yang dipilih langsung oleh pengasuh.
Pada tahun 2002, pemilihan kepengurusan terjadi secara demokratis yang dipilih langsung oleh santri. Dan terpilihlah ustadz Muhammad Ikhwan selama satu periode.
Pada tahun 2003, seiring dengan bertambahnya jumlah santri, maka bertambah berat tugas yang diemban oleh pengurus. Berdasarkan keputusan musyawarah santri , maka kepengurusan berlangsung selama dua periode. Dan yang terpilih adalah ustadz T.Abdul Hamid.
Pada tahun 2005, sebagai masyarakat santri yang terus menerus belajar tanpa henti, keputusan santri untuk masa ini terulang kembali satu periode. Dan yang terpilih adalah ustadz Muhammad Ali Hasan.
Pada tanggal 1 Mei 2006 berlangsung pemilihan kepengurusan baru dan yang terpilih pada saat itu adalah Farhan seorang mahasiswa semester VI selama satu periode. Kepengurusan pada tahun ini berbeda karena pengurus yang terpilih saat itu bukanlah seorang ustadz seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
Perlu dicatat bahwa sebuah keberhasilan organisasi bukan dinilai seberapa lama kepengurusan tersebut berlangsung, akan tetapi masyarakat santri yang dipimpin itulah yang menjadi tolak ukur. Sejauhmana keberadaan kepengurusan itu bisa dirasakan kehadirannya oleh seluruh komponen masyarakat santri dalam rangka mengatur keseimbangan dan keharmonisan demi tujuan, visi dan misi yang telah direncanakan.


D.    KEGIATAN
A.    Kegiatan Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Jihad
Harian
1.      Sholat maktubah berjama’ah.
2.      Qiyamul lail (taubah, iftitah, hajat, dan witir).
3.      Amalan surat Yasin dan al-Waqi’ah.
4.      Amalan surat al-Kautsar, al-Qadar, al-Falaq dan al-Ikhlas.
5.      Amalan surat al-Fatihah dan al-Insyiroh.
6.      Amalan ayat Kursi.
Mingguan
1.      Kajian tafsir al-Ibris.
2.      Kajian kitab fiqh al-Fiqhul Manhaji Lil Madzahibi asy-Syafi’i.
3.      Latihan muhadlarah.
4.      Malam yasinan.
5.      Pembacaan burdah dan dibaiyah.
6.      Kajian kitab Minhaj al-Abidin.
7.      Kajian kitab Nashaih al-Ibad.
8.      Intensif Bhs. Arab.
9.      Intensif baca Al-Quran.
10.  Malam Fathihah.
11.  Khatmil Quran berjamaah.
12.  Seni banjari.
13.  Kultum.
14.  Qira’ah bi al-nagham.
15.  Tahfidzul Qur’an.
16.  Khatmil Qur’an jum’at.
17.  Senam sehat.
Bulanan
1.      Istighatsah.
2.      Malam asmaul husna setiap tanggal 15 bulan hijriyah.
3.      Khatmil Qur’an bil ghaib.
4.      Jalan sehat.
5.      Kerja bakti.
B.     Panti asuahan yatim piatu.
C.     KBIH Bryan Makkah.
D.    TPQ.
E.     Majlis dzikir rahmatan lil alamin.
F.      Koperasi Al-Jihad.
G.    Grup shalawat modern.


E.     SUMBER PENDANAAN:
1.      Dari santri Pondok Pesantren Al-Jihad Putra Putri
2.      Donatur DASA(Dana Sosial Al Jihad)
DASA digunakan untuk pembangunan pondok dan sebagian disalurkan pada yatim
DASA dibagi menjadi 2 :
1.      Sumbangan tetap :
sumbangan yang masuk pada bendahara yayasan
2.      Sumbangan Insidentil :
sumbangan yang masuk pada pengurus yatim.

F.      DATA PENGAMATAN
Pada pengamamatan langsung ke “Yayasan Al-Jihad”, kami fokuskan pada sektor Panti Asuhan Anak Yatim Al-Jihad. Dari pengamatan langsung tersebut, kami berwawancara dengan salah seorang pengurus panti. Dari wawancara tersebut, kami memperoleh beberapa data.
Panti tersebut untuki saat ini dihuni oleh anak-anak yatim putra dan putri, yang terdiri dari 13 anak yatim putra dan 7 anak yatim putri. Keseluruhannya masih menempuh pendidikan formal, yaitu 4 anak masih duduk di sekolah dasar, 13 anak dalam masa SMP, dan sisanya 3 anak sudah menempuh pendidikan SMA. Selain pada pendidkan formal, anak-anak juga mendapatkan pendidikan non formal seperti santri-santri yang lainnya, misalkan pembelajaran pada TPQ. Pada yayasan tersebut, dibimbing oleh 4 ustadz dan 2 ustadzah yang juga merupakan pengurus dari panti asuhan Al-Jihad.

Anak-anak yang diasuh di panti tersebut masuk melalui beberapa cara:
Pertama: Anak yatim yang ada direkrut dengan cara pengasuh menyantuni anak yang dinilai kurang mampu atau tidak terurusi. Pengasuh memberi rekomendasi secara langsunng kepada pengurus.
Kedua: Anak yatim ada yang berasal dari jamaah pengajian atah tetangga jamaah pengajian Istigosah Rohmatal Lil Alamin yang diasuh langsung oleh KH> Moh. Imam Chambali.
Ketiga: Anak yatim yang murni dari luar tanpa direkrut dari jamaah. Maksudnya yaitu anak-anak yang yatim yang diketahui oleh pengurus secara langsung kemudian ditawari untuk tinggal di panti asuhan Al-Jihad.

Pada panti Al-Jihad tersebut, segala pembiayaan yang meliputi operasional biaya pendidikan dan sebala kebutuhan anak-anak setiap harinya berasal dari donatur dan sebagian dari DASA (Dana Sosial Al-Jihad). Dari situlah kemudian digunakan untuk membiayai segala keperluan bagi anak-anak yatim tersebut.


SWOT ANALISYS
Dalam setiap organisasi pasti memiliki beberapa kekukangan dan kelebihan, baik itu dalam perorangannya(pengurus) atau badan itu sendiri. Pada yayasan Al-Jihad juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Selain kelebihan dan kelemahan, suatu organisasi pasti memiliki peluang untuk mengembangkan dan memperbesar dari organisasi tersebut.akan tetapi yang perlu diperhatikan juga adalah ancaman yang akan timbul, baik itu karena faktor internal maupun faktor eksternal:
1.      STRENGHT (KEKUATAN)
Pada yayasan tersebut memiliki nilai filosofis tinggi pada saat didirikan. Yaitu rasa saling memiliki dan perjuangan bersama dalam menegakkan agama Islam melalui pendidikan. Untuk menjadikan sebuah yayasan yang besar seperti pada saat ini pasti memerlukan perjuangan yang sangat besar.
1.    Pada yayasan tersebut memiliki berbagai sub-sub organisasi yang mencakup berbagai aspek, baik itu pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial.  
2.    Sistem kepengurusan yang terus berkembang dan diperbarui, merupakan bukti bahwa para pendiri beserta pengurus terus belajar dan menggali ilmu dari perjalanan yang sudah pernah dilalui sebagai pembelajaran untuk masa depan, agar kepengurusan yayasan tetap berjalan efektif.
3.    Yayasan Al-Jihad merupakan salah satu yayasan terbesar yang ada di lingkup IAIN Sunan Ampel Surabaya dengan jumlah santri mahasiswa yang lumayan banyak.
4.    Padatnya kegiatan-kegiatan yang ada, baik itu kegiatan harian, mingguan, maupun bulanan.

2.      WEAKNES (KELEMAHAN)
Setiap yayasan pasti memiliki kelemahan tersendiri yang mungkin berbeda dengan yayasan-yayasan yang lain. Namun kelemahan-kelemahan tersebut merupakan suatu proses pembelajaran pada sebuah organisasi yang ingin terus berkembang dan lebih baik.
Kekurangan yang menonjol pada organisasi tersebut adalah kurangnya fasilitas yang ada pada organisasi tersebut. Sebagai misal, kamar mandi yang ada pada PPM tidak sebanding dengan jumlah santri yang menghuni PPM Al-jihad.
Selain itu, human error yang ada pada diri pengurus. Misalkan kasus hilangnya website yayasan. Ketika ditanya mengenai website yayasan pengurus menjawab bahwa dulu ada, namun karena tidak ada yang mengurusi, maka website tersebut menjadi hilang. Padahal, Website tersebut keberadaannya sangat penting dalam usaha unutk memperluas yayasan. Dengan adanya website tersebut, maka semua orang bisa mengetahui keberadaan yayasan tersebut melalui internet. Untuk itu, semua pengurus sebaiknya melaksanakan apa yang menjadi tanggung jawabnya dengan baik.
3.      OPPORTUNITY (KESEMPATAN)
Sebagai yayasan yang berada di tempat yang strategis, yang mudah di jangkau dan berada di lingkungan IAIN Sunan Ampel Surabaya memiliki peluang yang besar untuk menjadi yayasan yang terkenal, minimal di Indonesia. Tetapi ada baiknya jika yayasan tersebut go internasional. Apalagi, mayoritas penghuninya adalah mahasiswa memiliki potensi yang sangat tinggi untuk mengembangkan yayasan. Sebagian besar mahasiswa biasanya memiliki relasi-relasi yang banyak, hal inilah yang dapat dimanfaatkan.
Kemudian, dengan adanya perbaikan dari kelemahan-kelemahan yang ada, maka akan menarik minat sejumlah masyarakat untuk menjadi donatur tetap pada yayasan tersebut.
Bahkan yang menjadi peluang emas adalah pada yayasan tersebut meminimalkan jumlah donatur namun mengoptimalkan dana yang ada untuk pengembangan yayasan. Kekurangan dana yang ada pada yayasan bisa dilakukan dengan mendirikan sebuah badan usaha yayasan yang kemudian hasilnya digunakan untuk kepentingan yayasan. Dengan demikian yayasan bisa hidup mandiri tanpa adanya bantuan dari donatur.
4.      THREAD (ANCAMAN)
Pada lingkungan yang berbasis pendidikan Islam, tidak hanya ada satu yayasan saja. Akan tetapi terdapat banyak yayasan yang membidangi atau bekerja pada sektor yang sama. Hal inilah yang menjadi ancaman bagi sebuah yayasan. Persaingan yang muncul antar yayasan sangatlah ketat.


http://www.ziddu.com/download/19601601/TUGASNIRLABA.docx.html

AnAk JaLanAn

YAYASAN PENDIDIKAN ANAK JALANAN BINA BAKTI BANGSA


Latar Belakang
Lembaga sosial merupakan suatu tempat pelayanan yang prakteknya didasarkan pada pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimanana cara mengeksplorasi bakat dan minat dalam diri individu. Anak jalanan merupakan suatu kelompok yang kemampuan-kemampuan dan potensi-potensinya perlu digali dan dikembangkan agar mampu membentuk manusia yang berkualitas, baik dalam olah pikir, keterampilan, kemampuan (skill) maupun berkualitas secara moral (agama) yang mutlak.
Keberadaan komunitas anak jalanan tersebut sering dipandang sebelah mata, dalam artian negatif oleh sebagian pihak yang kurang memperhatikan nasib anak-anak yang yang terpinggirkan tersebut. Pada dasarnya, mereka haus akan kasih sayang dan perhatian dari orang tua mereka. Untuk itu, dengan adanya lembaga sosial ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka, baik secara material maupun non material. Selain itu, lembaga ini diharapkan mampu mem berikan pendidikan dan pengarahan-pengarahan serta sebagai wadah untuk mengeksplorasikan bakat anak-anak jalanan sehingga derajat, martabat, dan status sosial mereka dapat diakui dikalangan masyarakat secara umum. masyarakat tidak perlu resah akan keberadaan mereka.
Visi:
Memberdayakan anak jalanan untuk dapat menjalani hidup atau masa depannya dengan mandiri dan menanamkan sikap kepedulian kepada sesama sebagai wujud nyata kasih kepada sesama.
Misi:
1.   Menjalin relasi dan menjadi sahabat bagi anak-anak jalanan.
2.   Mendorong timbulnya kesadaran dan pengharapan untuk menuju kehidupan yang lebih baik.
3.   Membina anak jalanan melalui bimbingan semi formal untuk mentransformasikan kepribadian mereka dari kepribadian jalanan menjadi kepribadian yang mandiri dan peduli terhadap sesama.
Tujuan:
1.      Mengangkat derajat, martabat, dan status sosial dengan cara membina dan memberikan pendidikan terhadap anak jalanan agar nantinya memperoleh kehidupan yang layak dan mandiri.
2.      Mengupayakan pendidikan yang layak bagi anak jalanan selain memberikan keterampilan dan keahlian yang diminati sehingga dapat terjun ke masyarakat.
3.      Mempersiapkan dan membagikan bekal sumber daya manusia yang handal, baik moral maupun material dalam rangka menghadiri tantangan kehidupan yang global dimana saingan makin tinggi.
4.      Mewujudkan tercapainya layanan dalam rangka untuk menciptakan manusia yang bertaqwa, beriman, bermoral, cerdas, inovatif, kreatif, dan produktif.
5.      Membangkitkan kemandirian anak jalanan dalam belajar dan berkreasi.

Profil Yayasan
Yayasan Pendidikan Anak Jalanan Bakti Bina Bangsa berdiri pada tanggal 20 Mei 2012 di kota Surabaya Selatan, tepatnya di Jl. Ahmad Yani III/19. Yayasan ini didirikan oleh lima orang yaitu: Siti Aisyah, Naimah, Miftachul Azizah, Budhi Hadi Syah Putra, dan M. Ali Rosyadi. Yayasan ini didirikan dengan maksud dan tujuan untuk menertibkan dan memberikan pendidikan moral terhadap para anak jalanan, memberikan tempat bagi mereka untuk mengasah keterampilan dan kreativitas yang mereka miliki, selain itu yayasan ini juga berupaya keras untuk menunjukkan terhadap masyarakat luas bahwa anak jalanan bisa berkarya layaknya anak-anak  lain pada umumnya.
Untuk saat ini, sebagian besar yayasan ini mandapatkan dana dari donatur untuk menunjang keberadaannya supaya bisa menjadi yayasan yang lebih maju. Namun, selain itu sang pendiri juga mempunyai keinginan bersama untuk mengajukan dana kepada pemerintah ketika ya yasan ini benar-benar telah maju. Dengan tujuan lain agar yayasan ini juga bisa diakui keberadaannya, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat luas.
Yayasan ini juga membuat beberapa program kerja untuk menunjang kegiatan para anak asuhnya, seperti apa saja yang akan diberikan para pengasuh pada para anak jalanan untuk membekali mereka saat berada di Yayasan, maupun saat mereka nanti  tidak di Yayasan lagi. Dan kegiatan-kegiatan itu diantaranya adalah: Mendidik dan mencerdaskan para anak jalanan dengan memberikan pendidikan, baik pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Pendidikan fomal seperti: Memberikan pendidikan yang layak dengan menyekolahkan mereka. Dan para pengasuh juga memberikan pendidikan non formal seperti pelatihan-pelatihan diantaranya adalah: pelatihan atau kursus menjahit, memasak, dan memberikan pelatihan seni seperti membuat kerajinan tangan, dan masih banyak yang lainnya.

Sruktur Kepengurusan:

PEMBINA                 : Airlangga Brahmayudha, MM
PENGAWAS             : Ir. H. Yoga Visitianto, MM.
                                      Drs. H. Prasesta Abdi Nagar, MM.
                                      Drs. H. M. Abdul Rouf, S. Ag., MM.                                             
PENGURUS             :
                                     Ketua                           : Dra. Hj. Siti Aisyah, S. Sos. I., MM.
 Wakil Ketua I             : Drs. H. M. Ali Rosyadi, S. Sos. I., MM.
Wakil Ketua II           : Drs. H. Budhi Hadi SP., S. Sos. I., MM.
                                     Sekretaris                   : Dra. Hj. Naimah, S. Sos. I., MM.
                                     Wakil Sekretaris        : Hj. Ernasari, SE., MM.
                                     Bendahara                  : Dra. Hj. Miftachul Azizah, S. Sos. I., MM.
                                     Wakil Bendahara       : Hj. Rosa Cahyana Syifa’ul Q., SE., MM.

BIDANG-BIDANG  :
a.       Bidang Kependidikan       : Agustin Dian M., S. Pd., M. Pd.
       Qonitatun Annajah, S. Pd. I., M. Pd.

b.      Bidang Ketenangan          : Rachma Ika W. S. Psi., MM.
    Nur Wachidah, S. Psi., MM.

c.       Administrasi                      : Mazraatun Naza, S. Sos. I., MM.
     Ifa Ratnasari, S. Sos. I., MM.

d.      Sarana Prasarana               : Rif’atul fauziyah, S. Sos. I., MM
      Ika Susanti, S. Sos. I., MM

e.       Informasi Komunikasi      : M. Mas’ud Muzakky, ST. I., MM
      M. Abbul Abbas, ST. I., MM.

f.       Pengembangan Usaha       : M. Baihaqi, S. Sos. I., MM.
     Amirul Umaroh, S. Sos. I., MM.
     Mariatul Qibtiyah, S. Sos. I., MM.

g.      Kamtib                              : M. Yusuf, SE., MM.
    Amir, SE., MM.
    Slamet Riyadi, SE., MM.


Program Kerja
1.             Peningkatan kualitas keilmuan.
·                Memberikan bekal kepada anak dalam bidang keilmuan.
·                Bimbingan belajar pelajaran sekolah.
·                Pembinaan bahasa inggris.
·                Pendidikan non-formal setara SD-SMA.
2.             Peningkatan kualitas keimanan
·                Melakukan dakwah keagamaan.
·                Membaca dan mempelajari kitab.
·                Belajar qiro’ah, yasin tahlil, istighosah, shalawat nabi atau diba’.
3.             Peningkatan kualitas ketrampilan/SDM
·                Memberikan keterampilan seni.
·                Pelatihan kewirausahaan.
4.             Peningkatan hubungan masyarakat
·                Memaksimalkan forum pertemuan antara yayasan dengan masyarakat.
·                Mengefektifkan hubungan dengan lembaga pemerintah dan swasta.
·                Ikut serta dalam kegiatan kemasyarakatan.

Anggaran Dana Program Kerja

NO
URAIAN
1 BULAN
1 TAHUN
TOTAL (Rp)
1.
Belanja Pegawai




a.    Gaji Guru
1.000.000
12.000.000


b.   Insentif Karyawan
1.500.000
18.000.000


c.    Insentif Pengurus
800.000
9.600.000


d.   Uang Saku Sekolah
1.200.000
14.400.000





54.000.000
2.
Belanja Barang




a.    ATK
1.000.000
12.000.000


b.   Kebutuhan Sekolah
2.000.000
24.000.000


c.    Kebutuhan Kesehatan
50.000
600.000


d.   Kebutuhan RT
150.000
1.800.000





38.400.000
3.
Belanja Pemeliharaan




a.    PDAM Yayasan
50.000
600.000


b.   PLN
100.000
1.200.000





1.800.000
4.
Kebutuhan Lain-Lain




a.    PHBI
200.000
2.400.000


b.   PHBN
200.000
2.400.000





4.800.000

Total
99.000.000